KESEHATAN MENTAL

 KESEHTAN MENTAL
A.     Oreantasi kesehatan mental
Kesehatan mental (mental health) terkait dengan (1) bagaimana kita memikirkan, merasakan dan melakukan berbagai situasi kehidupan yang kita hadapi sehari-hari; (2) bagaimana kita memandang diri sendiri, kehidupan sendiri, dan orang lain; (3) bagaimana kita bisa mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kshatan fisi, kesehatan mental adalah penting bagi setiap fase kehidupan. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stress, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam  Webster, merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Akan tetapi, dalam praktiknya seringkali kita temui bahwa tidak sedikit praktisi di bidang kesehatan mental lebih banyak menekankan perhatiannya pada gangguan mental daripada mengupayakan usaha-usaha mempertahankan kesehatan
Kondisi mental yang sehat pada tiap individu tidaklah dapat disamaratakan. Kondisi inilah yang semakin membuat penting pembahasan kesehatan mental yang mengarah pada bagaimana memberdayakan individu, keluarga, maupun komunitas untuk mampu menemukan, menjaga, dan mengoptimalkan kondisi sehat mentalnya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Paradigma yang ingin ditekankan pada mata kuliah Kesehatan Mental ini adalah bahwa sebetulnya setiap individu memiliki kebutuhan untuk menjadi sehat secara mental, hidup dan berfungsi optimal dalam kesehariannya meskipun mereka memiliki keterbatasan fisik maupun mental (seperti: cacat tubuh, sakit kronis, mantan pecandu atau penderita gangguan mental).mental itu sendiri.








B.      Konsep Sehat

Konsep sehat didefinisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tububuh yang berfungsi secara secara wajar dengan segala factor keturunan dan lingkungan yang dimiliki. Konsep kesehatan merupakan dua hal yang hampir sama tapi berbeda. Konsep sehat menurut parknis (1938) adalah bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktornya berusaha mempengaruhinya.
Menurut white (1977), sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan. Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, social, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat dapat dikatakan, suatu kondisi normal (baik) secara fisik, emosi (EQ), intelektual (IQ) spiritual (SQ) dan social. Dari pernyataan diatas sudah bisa di dapat tentang dimnsi sehat, berikut beberapa pemahamannya:

• Fisik
Dikatakan sehat bila secara fisiologis atau fisik terlihat normal tidak cacat, tidak kekurangan sesuatu apapun dan tidak gampang sakit.

• Emosi
Orang yang sehat secara emosi dapat terlibat dari kesetabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu mengendalikan diri.

• Intelektual
Dikatakan sehat secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam katagori yang baik mampu melihat realitas. Memiliki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil suatu keputusan.

• Spiritual
Sementara orang yang sehat secara fisik emosi dan intelektual harus ada sisi spiritual didalamnya. Spiritual adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berfikir secara rasional.



• Sosial
Sehat secara social dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan lingkungan sekitarnya, serta mampu untuk diajak bekerja sama dalam lingkungan sosialnya.

C.      Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Sejarah perkembangan kesehatan mental pertama kali itu pada jaman nenek moyang yang mengalami gangguan mental seperti halnya homo sapiens sendiri. Mereka mengalami kecelakaan dan demam yang merusak mental. Zaman dahulu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah setan atau pengaruh roh jahat dan doa-dosa yang diperbuatnya. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat kencang dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha melakukan perbaikan dalam mengatsi orang-orang yang mengalami gangguan mental.
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran ini terutama karena masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama sehingga tingkah laku yang mengindikaikan gangguan mental dianggap hal yang biasa bukan lagi sebagai gangguan. Kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui “priadi” pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi amerika. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaa.
Kesehatan mental mulai berkembangan sejak perang dunia ke II. Sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang-orang dalam bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradabaan. Namun seiring berjalannya waktu dan jaman semakin maju perkembangan ilmu pengetahuan philippe pinel di prancis dan William Tuke dai inggris, mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya.

-          Zaman Prasejarah
Pada zaman prasejarah, manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik seperti infeksi arthritis, penyakit pernapasaan dan usus. Tetapi penyakit mental pada saat itu benar ditangani cara pandang mereka adalah merawatnya sama seperti penyakit fisik, karena berfikir bahwa mental dan fisik disebabkan oleh penyebab yang sama, yakni roh jahat, halilintar atau mantra-mantra yang dikirimkan dari musuh. Jadi tindakan prawatan yang diberikan untuk penyakit mental maupun fisik adalah seperti menggosok, memijat, menghisap, memotong dan membalut. Atau dengan cara lain yang terpikirkan oleh kawan-kawannya, pemimpin-pemimpinannya, atau dia sendiri yang menggunakan salep, mantra, obat keras dan sihir. Tetapi masih di perlakukan secara manusiawi.

-          Peradaban Awal
Di Mesopotamia, penyakit mental dihubungkandengan roh jahat atau setan dan perawatannya yaitu diadakan upacara-upacara agama dan magis agar setan keluar dari tubuh si pendrita. Sedangkan di negra mesir ilmu kedoteran lebih maju dan rasional. Sedangkan di yunani, penyakit mental diartikan sebagai suatu hukuman dari tuhan dan hanya diobati dengan bertaubat kepda tuhan.

-          Abad Pertengahan
Yaitu gangguan mental tidak di anggap sebagai penyakit. Banyak kebiasaan yang telah dilakukan dalam ilmu kedoteran sebelumnya tidak dilanjutkan, dan hal yang lebih buruk seperti tahayul dan ilmu tentang setan malah dihidupkan kembali. Exorcisme pada abad ini digunakan sebagai perawatan orang yang mengalami gangguan mental. Yaitu menggunakan mantra dan jimat-jimat. Pada tahun 1600 an orang yang sakit secara mental dahul kala dianggap sebagai orang yang kesurupan dan penyembuhannya melalui healer shaman atau penyembuh yang lebih dikenal istilah dukun.

-          Abad XVII- Abad XX
Pada abad ini dipusatkan pada klasifikasi dan system, suatu hal yang mungkin sama dengan analisis system pada tahun 1812 : Banjamin Rush menjadi orang pertama yang mencoba menangani penyakit mental secara manusiawi. Dan untuk orang yang mengalai gangguan mental pasien ditangani di rumah sakit jiwa. Walaupun dalam prakteknya sering mengalami kegagalan sehingga lambat laun muncul masa terapi pesimisme. Tahun 1908: Clifford Beers yang pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa dengan penanganan yg benar maupun yang salah mengeluarkan buku ”A Mind That Found Itself”. Buku tersebut langsung memberikan efek yaitu menyebarkan visinya mengenai gerakan kesehatan mental.



D.     Pendekatan Kesehatan Mental
Menurut saparinah saldi, mengemukakan tiga orentasi dalam kesehatan jiwa, yaitu:

1.      Orientasi Klasik
Seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai kelakuan tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan “sakit” atau rasa “tak sehat” serta mengganggu efisiensi dalam kegiatan sehari-hari. Aktivitas klasik ini banyak sekali dianut di lingkungan kedokteran. Pengertian sehat mental dari orientasi klasik kurang memadai untuk digunakan dalam konteks ilmu psikologi. Dalam ilmu psikologi, pengertian sehat seperti ini banyak menimbulkan masalah ketika kita berurusan dengan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa yang gejalanya adalah kehilangan kontak dengan realitas.

2.      Orientasi Penyeuaian Diri
Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh/memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), dan mengatasi stress, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal manakala dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah-masalahnya yang wajar, dan tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai dengan norma agama.

3.      Orientasi Pengembangan Potensi
Seseorang dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.






Referensi :

1.      Schultz.Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta: kanisius
2.      Yusuf.Syamsu, Mental Hygiene pengembangan kesehatan mental dalam kajian psikologi dan Agama.Bandung:Pustaka Bani Quraisy
3.      Dewi kartika sari. 2012). Kesehatan Mental. Semarang: UPT UNDIP Press Semarang




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Swot Perusahaan Apple

KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ABRAHAM MASLOW

TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT PENDAPAT ROGERS